Tuesday, December 11, 2012

Gejala-gejala yang Biasa Terjadi pada Diabetes Melitus

Biasanya saat awal mengidap penyakit Diabetes Melitus pasien sering kali tidak menyadari bahkan sampai bertahun-tahun. Tapi Anda perlu waspada bila terjadi gejala-gejala klasik Diabetes Melitus.

Gejala-gejala klasik Diabetes Melitus  :

  • poliuria (intensitas buang air kecil yang melebihi kebiasaan)
  • polidipsia (rasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum)
  • polifagia (rasa lapar yang terus- menerus sehingga banyak makan)
  • penurunan berat badan yang secara drastis tanpa diketahui sebabnya

gejala penyakit diabetes melitus

Apabila hal-hal diatas terjadi pada Anda, untuk memperkuat diagnosis dapat diperiksa keluhan tambahan DM yang berupa :

  • lemas, gampang capek, kesemutan, dan gatal
  • penglihatan menjadi kabur
  • luka yang tak kunjung sembuh
  • pada pasien pria bisa mengakibatkan disfungsi ereksi
  • pada pasien wanita mengalami gatal di sekitar kelamin

Diagnosis DM ditegakkan melalui pemeriksaan kadar glukosa dari pembuluh darah vena dan tidak boleh hanya berdasarkan ditemukannya glukosa pada urine saja . Sedangkan memeriksa kadar glukosa darah kaliper dengan glukometer dapat dilakukan saat melihat dan mengontrol hasil terapi.

Seseorang dapat dikatakan positif mengidap Diabetes Melitus bila mengalami salah satu atau lebih kriteria berikut ini :

  • mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma sewaktu _>200 mg/dL
  • mengalami gejala kalsik DM dan kadar glukosa plasma puasa _>126 mg/dL
  • kadar gla plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGLO) _>200 mg/dL
  • pemeriksaan HbA1C _>6,5%

Keterangan :

  • glukosa plasma sewaktu adalah hasil pmeriksaan sesaat pada suatu waktu tanpa memperhatikan waktu makan terakhir pasien
  • puasa berarti pasien tidak makan/tidak mendapatkan tambahan kalori minimal 8 jam sebelum pemeriksaan
  • TTGO adalah pemeriksaan dengan cara memberikan larutan glukosa khusus untuk diminum pasien. Pemeriksaan akan dilakukan terlebih dahulu terhadap kadar glukosa darah pasien sebelum diberikan larutan tersebut untuk diminum. Pemeriksaan akan dilakukan kembali 1 jam dan 2 jam setelah pasien meminum larutan tersebut. Namun praktek pemeriksaan seperti ini sudah jarang dilakukan.

Apabila kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tapi tidak masuk ke dalam kriteria DM berarti orang tersebut termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk dalam kategori prediabetes adalah :

  • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 – 125 mg/dL dan  kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO < 140 mg/dL
  • >  Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 – 199 mg/dL

Tabel kadar glukosa darah sewaktu dan puasa untuk patokan penyaring serta diagnosis DM :


Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah Plasma vena <100 100-199 ≥200
Sewaktu (mg/dL) Darah kapiler <9090-199 ≥200
Kadar glukosa darah Plasma vena <100 100-125 ≥126
Puasa (mg/dL) Darah kapiler <90 90-99 ≥100
        Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia – PERKENI tahun 2011 

Hal-hal tersebut di atas merupakan gejala-gejala klasik Diabetes Melitus yang biasa terjadi. Segera periksakan diri apabila salah satu atau lebih gejala-gejala DM di atas terjadi pada pada Anda. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Semoga artikel di atas bermanfaat bagi Anda semua, bila Anda masih perlu untuk mengetahui apa itu penyakit Diabetes Melitus bisa membaca artikel ini.
 

No comments:

Post a Comment